Meluruskan Sejarah Peradaban Islam di Indonesia dan Kalimantan Timur

Oleh Umar Faruq Al-afifi

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Assalamualaikum wr.wb


Berbicara tentang sejarah peradaban tentu sangat lekat dengan suatu moment yang terjadi pada suatu waktu yang mana moment tersebut sangat memberikan dampak dan pengaruh yang besar bagi kondisi suatu hal, selain itu juga sejarah patut untuk selalu ditanamkan disetiap generasi dan tentunya sejarah yang tidak melenceng dari realita yang pernah terjadi, karena hal ini dapat menjadi indikator kualitas dari para generasi didalam suatu kaum, selain itu Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu mengungkapkan hal ini dalam ucapannya.

“Orang yang berbahagia (beruntung) adalah orang yang mengambil nasehat (pelajaran) dari (peristiwa yang dialami) orang lain(sejarah)".

Dalam al-Qur’ân Allâh Subhanahu wa Ta’ala bersumpah dengan al-‘ashr (masa/jaman) karena padanya banyak terdapat peristiwa-peristiwa yang bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi manusia. Itulah jaman meraih keberuntungan dan amal shaleh bagi orang-orang yang beriman, serta saat mendapatkan kerugiaan dan kecelakaan bagi orang-orang yang berpaling dari petunjuk-Nya [2] . Allâh Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

Demi masa ! Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan amal shaleh, saling menasehati supaya mentaati kebenaran, dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran [al-‘Ashr/103:1-3] 


Dari semua itu dapat disimpulkan begitu pentingnya mengambil pelajaran dari sejarah ataupun sesuatu yang dialami oleh orang lain, agar jika apa yang dialami oleh orang lain itu adalah sesuatu yang buruk maka dengan mengetahui sejarahnya kita dapat menghindari sesuatu yang buruk tersebut jika terjadi di kemudian hari, dan sebaliknya jika apa yang dialami seseorang adalah sesuatu yang baik, maka dengan memahami sejarahnya kita dapat mengambil pelajaran untuk bisa mendapat kebaikan yang sama di waktu yang berbeda maka benarlah Firman Allah dalam surah al asr, semua manusia itu merugi, kecuali orang orang beriman yang saling menasihati dan mengingatkan dalam kebaikan dengan mengambil pelajaran dari masa lalu.

Sejarah dan peradaban Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa. Betapa tidak, dengan memahami sejarah dengan baik dan benar, kaum Muslimin bisa bercermin untuk mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan atau kesalahan mereka guna meraih kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat. Maka dari itu setelah mengetahui betapa pentingnya mempelajari sejarah maka kali akan membahas sesuatu yang berhubungan Sejarah yaitu, sejarah peradaban islam di Indonesia dan khusunya di Balikpapan Kalimantan Timur, baik tentang sejarah datangnya, sejarah berkembangnya, siapa tokoh tokoh dibaliknya, dan apa apa saja peninggalannya.



Berbicara tentang sejarah peradaban islam di Indonesia, maka kita akan  berbicara tentang kapan sih islam itu masuk ke Indonesia, seperti yang kita ketahui dan banyak orang indonesia diluar sana yang mengetahui bahwa masuknya islam ke Indonesia didasari oleh banyak teori, dari banyaknya teori tersebut hampir yang mungkin paling banyak dipercayai oleh sebagian orang indonesia bahwa masuknya islam adalah melalui pedagang Gujarat dari India pada abad ke 13 pendapat ini telah dikemukakan oleh Dr.Snouck Hugronje, salah seorang belanda yang telah mempelajari ilmu ilmu islam, kemudian menyamar menjadi seorang kyai yang bernama Abdul gaffur yang kemudian ia menyusup dikalang umat islam dan di pesantren pesantren serta menyebarkan teorinya yaitu teori Gujarat bahwa islam masuk ke indonesia pada abad ke 13 yang dibawa oleh para pedagang dari gujarat india,dan ini yang perlu diperhatikan dan diwaspadai, karena hampir dari survey yang telah dilakukan kepada anak anak di taraf Sekolah Menengah Pertama(SMP) bahwa hampir semua meyakini teori Gujarat tersebut, dan moment ini bisa dikatakan sebagai Deislamisasi Generasi muda Indonesia dengan pembelokan sejarah.


 
Maka dari itu untuk meminimalisir hal ini Prof.Dr.H. Abdul Malik Karim Amrullah atau yang kita kenal dengan Buya Hamka membuat teori baru  dengan didukung oleh bukti bukti yang lebi konkrit tentang masuknya islam ke indonesia yang kita kenal dengan Teori Mekkah. Teori ini menjellaskan bahwa islam telah ada di Indonesia pada abad ke-7 sekaligus membantah keras pendapat dari Dr.Snouck Hugronje tentang teori Gujarat yang tanpa didukung bukti dan data yang konkrit dan hanya berlandaskan dengan datangnya Wali Songo.
Berikut ulasan detail teori dari Buya Hamka sekaligus ingin meluruskan keyakinan teman teman dan kita semua selama ini, agar dengan memahami sejarah dengan faktanya bisa membangkit Ghirah atau semangat teman teman dalam memperjuangkan islam dan semakin berbangga diri memiliki islam didalam diri , islam datang ke Indonesia pada abad ke 7, yang berarti masih pada saat zaman para sahabat, yang mana pada tahun 632 M pasca wafatnya Rasulullah SAW, maka dimulai lah jaman kekhalifahan dengan naiknya Sayyidina Abu Bakkar RA sebagai Khalifah islam pertama dimuka bumi,ketika beliau menjadi Khalifah selama 2 tahun beliau tidak melakukan Ekspansi ke luar akan tetapi beliau melakukan perbaikan sistem yang ada didalam internal pasca Rasulullah wafat.

Kemudian ketika beliau wafat pada tahun 634 M, kemudian naiklah Sayyidina Umar bin Khattab RA menjadi Khalifah ke 2 pada waktu itu, ketika beliau menjadi seorang Khalifah beliau memulai penyebaran islam dengan melakukan ekspansi ke bagian dunia di utara  yaitu Eropa, selama 10 tahun beliau memimpin dan berhasil menjadikan dunia eropa dibawah kekhilafahan islam, kemudian ketika pada tahun 644 M beliau wafat karena dibunuh ketika menjadi Imam shalat.

Setelah Khalifah Umar bin Khattab wafat maka langsung diangkatlah Khalifah selanjutnya yaitu Sayyidin Utsman bin affan dan melanjutkan ekspansi Khalifah Umar  dengan melakukan ekspansi ke bagian dunia timur dan selatan termasuk INDONESIA sehingga dakwah nabi terus menyebar hampir ke seluruh penjuru dunia, terbukti dan tercantum didalam kitab kitab Tionghoa ditemukan bahwa ketika beliau memimpin kekhalifahan di saat yang sama di Indonesia juga terdapat ratu yang bernama Ratu Sima dan putrinya Jaisima di kota jepara, Yang mana mereka berdua masuk islam karena utusan dari Utsman yang bertugas diwilayah Indonesia begitu jujur sehingga membuat ratu Sima dan anaknya tertarik untuk masuk Islam dan mengirim surat kepada Khalifah Utsman untuk mengirimkan lebih banyak guru guru islam untuk dikirim ke Indonesia, sehingga Utsman dan gubernurnya yaitu Muawiyah menjadikan Indonesia sebagai sasaran dakwah yang besar, namun setelah Khalifah Utsman menjadi khalifah selama 13 tahun yaitu hingga 657 M dan kemudian wafat sebelum meratakan penyebaran islam di Indonesia  beliau langsung digantikan oleh Ali bin abi thalib sebagai Khalifah ke 4.

Ketika Khalifah Ali memimpin terjadi masalah di Internal yang memaksa Ali bin Abi Thalib untuk menghentikan ekspansi agar bisa fokus menyelesaikan masalah internal dan kekacauan dikalangan sahabat, selama beliau memimpin selama 5 tahun walaupun dengan beragam kekacauan yang ada akan tetapi negeri negeri yang berada dibawah kekuasaan islam tetap tidak terlepas dari kekhilfahan. 

Rasulullah pernah berkata bahwa ada 5 fase akhir zaman, dan Fase kedua akhir zaman adalah fase Kekhilafahan dengan manhaj yang sesuai dengan Nabi SAW dan nubuwwah nabi bahwa fase kedua ini hanya akan berlangsung selama 30 tahun sebelum berlanjut ke fase selanjutnya yaitu fase dinasti, mari kita jumlahkan

Khalifah Abu Bakar + Umar bin Khattab + Utsman  bin Affan + Ali bin Abi Thalib
2 tahun + 10 tahun + 13 tahun + 5 tahun
= 30 Tahun

Maka dari sini jelas sekali bahwa apa yang telah dikatakan oleh Rasulullah benar adanya.
Setelah masa keKhalifan maka muncul fase Dinasti yaitu mulai terpecahnya kekuasaan islam dengan berdirinya banyak negara dengan pemimpinnya masing masing tetapi masih dengan kedaulatan yang sama yaitu Dibawah khalifah Umar bin abdul Aziz, Pada masa kekhalifahan beliau Umar bin Abdul Aziz kembali melanjutkan penyebaran Islam terutama kepada indonesia yang sempat terputus, pada sekitar tahun 718  masehi, Khalifah Umar Bin Abdul Aziz dan utusannya telah menginjakkan kaki di bumi Sumatera yaitu Palembang, yang mana ketika itu ada kerajaan yang bernama Kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh raja Sri Indrawarman, dan hasil dakwah dari Khalifah Umar Bin Abdul Aziz membuat raja Sri Indrawarman tertarik dengan dakwahnya dan akhirnya masuk islam, hal ini dibuktikan dengan adanya Kalimat Tauhid di batu makam Raja Sri Indramarwan, ditemukannya koin yang bertuliskan kalimat Tauhid yang berlaku pada masa raja Sri Indrawarman, serta dengan tersimpannya arsip berupa surat menyurat yang dilakukan oleh raja Sri kepada Muawiyah dan juga kepada Umar bin Abdul Aziz yang mana bukti ini tersimpan di museum Oxford, itulah mengapa sampai sekarang orang orang keturunan arab di Palembang mendapat nama panggilan Ayib.
  
Maka dari itu jauh sebelum pedagang gujarat masuk ke indonesia pada abad 13 M, sebetulnya Islam sudah masuk ke Indonesia bahkan sudah ada pada abad ke 7 M, yaitu sejak jaman Khalifah Utsman Bin Affan. Dari sini bisa kita lihat bahwa semua teori masuknya islam ke indonesia itu tidak salah akan tetapi hanya saja terputus hubungannya dan hanya ada sedikit pembelokan sejarah yang asli yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab yang memiliki kepentingan pribadi untuk mendoktrin generasi ke generasi dengan menanamkan sejarah yang telah dibelokan dari fakta yang terjadi dengan kepentingan agar generasi ke generasi mempercayai bahwa Islam adalah agama baru di Indonesia, sehingga generasi tersebut makin yakin bahwa Indonesia bukanlah negara islam, padahal tidak faktanya bahwa Islamlah yang membersamai Indonesia sejak lama dan agama Islam lah yang membantu Indonesia untuk mengusir penjajah sehingga merdeka seperti sekarang ini. Maka mulai sekarang patutlah kita untuk mengetahui dan memahami betul fakta sejarah yang asli agar bangsa ini menjadi bangsa yang bersatu dan penuh kedamaian dengan mengetahui sejarah aslinya.
Islam masuk ke Indonesia pada dasarnya tentu akan terlebih dahulu menyentuh daratan paling dekat yaitu Sumatera dan Jawa yang memang telah menjadi daerah penting di Indonesia sejak Dahulu, lalu bagaimanakah dengan Pulau Kalimantan khususnya Kalimantan Timur,Untuk para pembaca yang mungkin berasal dari kalimantan timur, kebetulan penulis disini berasal dari Balikpapan, maka akan berbagi sedikit bagaimana sih sejarah masuknya islam di bumi Kalimantan timur khususnya Balikpapan.

Sejarah peradaban Islam di Bumi Balikpapan, Kalimantan Timur

Sejarah masuknya islam di pulau Kalimantan Timur masih sangatlah minim informasi dan sumber, akan tetapi yang jelas Islam sudah masuk ke Pulau Kalimantan ketika kerajaan Sriwijaya yang dipimpin oleh raja Sri Indrawarman telah masuk islam di jaman kekhalifahan Umar bin Abdul Aziz, hal ini didasari oleh ekspansi yang telah dilakukan oleh kerajaan Sriwijaya yang pernah memperluas daerah kekuasaannya hingga Tanjungpura Kalimantan Selatan sehingga sembari menjadikan Tanjungpura sebagai daerah kekuasaan beliau juga melakukan penyebaran islam hingga ke pulau Kalimantan, yaitu Tanjungpura, dan hal ini pula yang menjadi titik awal penyebaran islam di seluruh daerah Kalimantan, termasuk Kalimantan Timur pada saat itu.



Dengan waktu terus berjalan dan kemudian masuklah indonesia pada jaman Kerajaan islam, maka pada abad ke 16 berdirilah kerajaan pertama di Kalimantan timur. Pada masa itu indonesia yang dijuluki sebagai negara kemaritiman menjadikan daerah daerah pesisirnya sebagai titik perdagangan untuk memakmurkan dan memajukan perekonomian kerajaan kerajaan islam pada saat itu.

Sebagai daerah pesisir yang menjadi tujuan perdagangan maka penyebaran islam pun juga masuk melalui daerah pesisir, hal ini dimulai ketika banyaknya pedagang pedagang muslim yang berdatangan tidak hanya dari Kalimantan Selatan ,akan tetapi berasal dari banyaknya pedagang pedagang muslim dari Makassar,Sulawesi Selatan yang lebih dulu tersentuh islam karena pedagang pedagang pedangang muslim dari luar indonesia yang tertarik dengan kekayaan rempah rempah yang ditawarkan oleh Kota Makassar.



Pesisir ini dahulu dikenal dengan Kampung Baru, dari sini bahkan merupakan cikal bakal tercipta dan berkembangnya kota Balikpapan Hingga sekarang. Didaerah Kampung Baru inilah selain adanya kegiatan perdagangan juga dimanfaat oleh para pendatang untuk menyebarkan islam, maka dibuatlah sebuah pusat pengajaran islam yang dinamakan masjid Al-‘Ula, Di masjid inilah islam mulai masuk dan menyebar diseluruh penjuru kota Balikpapan,Kalimantan Timur pada waktu itu dan terus tumbuh hingga sekarang.

Nah Jadi itu sedikit penjelasan tentang proses datangnya islam ke Indonesia dan kota Balikpapan, Kalimantan timur khususnya. Dari pemaparan ini diharapkan agar para pembaca lebih bergairah lagi untuk mempelajari sejarah sejarah yang ada, dan berusaha untuk mencari fakta fakta yang jelas dan nyata, agar kita bisa meminimalisir krisis pemahaman terhadap sejarah oleh generasi generasi selanjutnya.

Wallahu ‘A lam Bishawab



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Awal Kuliah

Fastabiqul Khairat ditengah Pandemi